IPOL.ID – Program pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk penebusan ijazah tertunda diharapkan bisa menjangkau masyarakat pada lapisan terbawah. Untuk itu, Pemprov diharapkan melakukan sosialisasi secara masif di tengah masyarakat.
“Kalau sekarang ini, sosialiasasi hanya dilakukan di Medsos. Tapi masyarakat tidak semuanya mengerti atau menggunakan medsos,” ujar Anggota DPRD DKI Jakarta, Andika Wisnuadji Putra Soebroto, Kamis (1/5).
Untuk diketahui, saat ini Pemprov DKI sudah menyerahkan 117 ijazah tertunda pada masyarakat. Rencananya, gelombang kedua akan diserahkan pada 2 Mei 2025.
“Mudah-mudahan pada gelombang berikutnya jumlah pemanfaat program tebus ijazah ini bisa terus mengalami penambahan,” katanya.
Salah satu warga di Jakarta Barat, Dale merasa bersyukur dengan adanya program tebus ijazah dari Pemprov DKI.
“Terus terang saya sendiri tidak mengerti untuk prosedur pengurusannya seperti apa. Apalagi saya tidak aktif menggunakan media sosial,” ujar ayah 5 orang anak itu. (sofian)