IPOL.ID- Retribusi parkir di Jakarta diduga masih mengalami kebocoran. Sebab, untuk setahun pendapatan hanya mencapai Rp57 miliar.
Sontak hal itu mengundang keprihatinan dari anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim. Dia menilai hal tersebut menjadi kejanggalan serius yang harus diselesaikan.
“Ini menjadi kejanggalan buat saya sebagai anggota Pansus, dengan pendapatan yang hanya diberikan Rp57 miliar setahun dari sektor parkir. Angka itu jauh dari potensi riil yang seharusnya bisa didapatkan,” kata Nur Afni, Jumat (8/5/2025).
Anggota DPRD DKI dari dapil 9 Jakbar itu pun menyoroti khususnya praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat. Menurutnya, modus kebocoran kerap terjadi di area parkir yang masih dikelola secara manual, tanpa sistem elektronik yang bisa diawasi secara ketat.
“Modus yang tidak bisa diawasi secara sistem itu ya ketika masih manual. Itu terjadi di area-area seperti tempat makan, pasar-pasar tradisional, beberapa supermarket di lingkungan warga, bahkan di area milik pemerintah,” jelasnya.