“Kalau kotor dan sudah tak layak seperti ini mana ada pembeli yang datang. Makanya sekarang kita cuma berharap langganan saja, kalau di luar dari itu nggak bakal ada yang mau masuk ke los C,” kata Khairul.
Sementara, H. Riki pedagang lainnya juga mengeluhkan kondisi gedung di los H yang masih satu atap dengan los C. Selain kondisi bangunan yang kurang layak, banyaknya PKL di sepanjang pintu masuk juga membuat dagangannya sepi.
“Pembeli nggak ada yang mau masuk, karena memang PKL bebas berjualan di depan pintu masuk. Kami berharap selain gedungnya diperbaiki, PKL yang ada juga ditertibkan,” tegas Riki.
Menurut Riki, keberadaan sejumlah PKL itu sudah memenuhi pintu masuk sejak puluhan tahun lalu dan jumlahnya mencapai ratusan pedagang. Mereka bebas berjualan dan tidak bisa ditertibkan karena diduga dibekingi oleh oknum ormas.
“Mereka bisa berjualan karena bayar jutaan ke ormas, karena sudah puluhan tahun jadi sulit untuk ditertibkan. Makanya kami berharap revitalisasi dan penataan segera dilanjutkan, dan ketika sudah rapi pasti akan lebih banyak lagi pembeli yang datang,” bebernya. (Joesvicar Iqbal)