Menanggapi potensi bencana tersebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara melakukan simulasi evakuasi secara berulang di tempat-tempat berpotensi.
“Terkait itu sudah dilakukan simulasi kedaruratan, di Mentawai saat ada gempa dan tsunami waktu menyelamatkan diri hanya 7 menit. Untuk Kota Padang sekitar 20 sampai 25 menit. Ini perlu dilatih kepada masyarakat, jadi masyarakat tahu ada informasi bencana harus lari ke tempat aman,” terang Suharyanto kembali.
BNPB terus berupaya mengimbau masyarakat, khususnya yang berada wilayah berpotensi terjadinya bencana, untuk tetap waspada dan jangan lengah. Mungkin saja bencana tidak terjadi saat ini, namun tidak tahu bencana akan datang. Banyak korban berjatuhan diakibatkan lengah dan lalainya masyarakat saat mengetahui adanya potensi bencana.
“17 Desember 2023 terjadi korban erupsi Gunung Marapi, padahal waktu itu Gunung Marapi statusnya level 3, artinya tak boleh ada aktivitas di sekitar gunung. Akibat kelalaian ada pendaki gunung yang naik, 23 orang menjadi korban meninggal,” kata Suharyanto.