IPOL.ID – Kesehatan jamaah haji Indonesia yang didominasi oleh manula menjadi salah satu fokus layanan dari pemerintah.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerapkan sistem satu data kesehatan untuk memantau kondisi jemaah haji secara real-time selama operasional haji 1446 H/2025 M.
Sistem ini berperan utama dalam layanan medis demi memastikan intervensi cepat dan tepat di tengah padatnya ibadah dan cuaca ekstrem di Tanah Suci.
“Dengan satu data kesehatan, kami bisa memantau kondisi jemaah sejak dari embarkasi hingga di Arab Saudi. Ini bagian dari transformasi layanan haji yang lebih adaptif, responsif, dan personal,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, di Jakarta, melansir Kamis (15/5/2025).
Sistem ini menghimpun rekam medis, catatan komorbid, hasil pemeriksaan, hingga intervensi medis jemaah yang terhubung antar petugas di kloter, sektor, hingga Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Melalui data tersebut, petugas dapat mengidentifikasi jemaah berisiko tinggi, menentukan batas aktivitas, hingga merujuk ke fasilitas lebih lanjut jika diperlukan. Sistem ini juga memungkinkan edukasi kesehatan yang lebih terarah sesuai kondisi masing-masing jemaah.