Bahkan saat diberikan kepercayaan tampil di kejuaraan Asian Zone 3.3 Chess Championship di Mongolia pekan lalu, juga membuat kejutan tampil sebagai juara dan lolos ke kejuaraan dunia di India Oktober 2025 mendatang.
Dengan begitu katanya, tampil di JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025 Challenger bisa dijadikan pemanasan menuju kejuaraan dunia. “Tampil konsisten di kejuaraan lain setelah turun di kejuaraan Asian Zone 3.3 Chess Championship di Mongolia, merupakan uji mental dan ketahanan untuk menunjukkan prestasi yang dimiliki, ” tegas Tirta lagi.
Ketika ditanya kenapa bisa bermain remis saat lawan Arjuna Satria Pamungkas. Keduanya merupakan pemain Pelatnas, dan bersaing cukup ketat dalam pertandingan sebelumnya dan berakhir draw.
Ditempat terpisah R. Artsanti, VP-Head of Social Investment JAPFA mengatakan, JAPFA Fide Rated bukan sekedar Turnament Internasional semata, tetapi juga menjadi ekosistem pembinaan prestasi pecatur professional Indonesia.
“Kami bangga Fide rated turnamen untuk mencari elo rating Federasi Catur Internasional. Dengan begitu dapat menjadi ekosistem yang sehat untuk mendukung prestasi pecatur muda Indonesia kejenjang yang lebih tinggi, ”
Ujar R. Artsanti.