“Yang paling penting, mudah-mudahan negara Amerika ini juga bisa mendukung Palestina. Melihat dari sisi kemanusiaannya bahwa telah banyak korban yang berjatuhan dari anak kecil dan juga para wanita. Dan Amerika bisa melihat ini dengan cukup objektif, bagaimanapun caranya,” lanjutnya.
Isu retaknya hubungan antara Trump dan Netanyahu pertama kali mencuat sejak 2021, setelah Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS.
Dalam beberapa wawancara publik, Trump menyatakan kekecewaannya terhadap Netanyahu. Isu ini kembali menjadi sorotan menjelang tahun politik di AS dan di tengah meningkatnya perhatian global terhadap konflik di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.
Trump dilaporkan memutuskan hubungan langsung dengan Netanyahu setelah merasa dirinya telah dimanipulasi. Informasi ini disampaikan oleh jurnalis Israel, Yanir Cozin, melalui media sosial X pada Kamis (8/5/2025).
Cozin yang merupakan koresponden radio militer Israel menyebut, keputusan tersebut diambil setelah salah satu orang dekat Donald Trump menyampaikan kepada pejabat strategis Israel, Ron Dermer, bahwa Trump meyakini Netanyahu telah mempermainkannya.