Pada kesempatan tersebut, Bima menekankan pentingnya pengawasan daerah terhadap pelaksanaan berbagai program nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Sekolah Rakyat, hingga efisiensi anggaran. Ia mengingatkan, tanpa pengawalan yang sungguh-sungguh dari kepala daerah, program tersebut berisiko salah sasaran atau disalahgunakan.
“Nah, di sinilah Bapak-Ibu fase yang sangat krusial. Rakyat-rakyat itu kan begitu targetnya, kita mencoba sinkronisasi, sinergi, dan akselerasi,” terangnya.
Bima juga menyoroti pentingnya kepemimpinan daerah yang matang dan tidak sekadar mengejar sensasi. Ia menilai, kepala daerah idealnya berasal dari jalur karier birokrasi karena memiliki pemahaman yang kuat terhadap regulasi.

Selain itu, lanjut Bima, pembelajaran kepemimpinan tidak harus selalu ke luar negeri, seperti ke Seoul atau Tokyo, karena banyak daerah di Indonesia yang juga dapat menjadi sumber inspirasi.