“Jadi model kepemimpinan di Indonesia ini juga keren-keren, yang mewarisi local wisdom banyak. Tadi aja agak beda, kalau ke mana-mana pantun itu ‘cakep-cakep’, agak terkejut juga saya ‘bois-bois’. Itu local wisdom yang luar biasa. Malang ini luar biasa,” ungkapnya.
Bima juga mengingatkan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran daerah, termasuk optimalisasi pemanfaatan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Ia mencontohkan, anggaran untuk penanganan stunting atau pengentasan kemiskinan ekstrem tidak seharusnya dihabiskan hanya untuk kunjungan kerja atau kegiatan seremonial.
“Kalau kita coba telaah ya, sebetulnya program-program pusat ini semuanya akan mengungkit potensi kapasitas daerah, kesehatan warga, pendidikan warga, daya beli warga, semuanya. Jadi, kalaupun ini ekstrem ya Pak Wali, kalaupun di daerah itu semuanya fokus pada [program] pusat ini, maka daerah yang diuntungkan,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan di Balai Kota Malang ini turut dihadiri oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang. (Adv)