indoposonline.id – Puluhan pelaku UMKM anggota Jakpreneur Kec. Cilandak, Jakarta Selatan mendapatkan bekal berupa edukasi dan sosialisasi Permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BRI. Adapun kegiatan sosialisasi dan edukasi KUR tersebut digelar di Aula Kantor Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (16/6/2021).
Sekertaris Camat Cilandak, Sunardi menjelaskan, Jakpreneur ini dengan keanggotaan UMKM sudah berjalan dari tahun 2019. Pengembangan Jakpreneur, pelatihan sampai pendampingan dijalankan dengan baik.
“Untuk tahap 1-6, tahap 1-5 dijalankan sejak tahun 2020. Tahun ini, tahap 6 terpaut permodalan menggandeng perbankan,” katanya usai sosialisasi terkait permodalan KUR oleh BRI juga Kemenkop dan UKM tersebut, Rabu (16/6).
Di 2020, katanya, pihaknya telah melatih sebanyak 800 UMKM binaan yang ada, lima tahapan sudah dilakukan, sebelum Pandemi Covid-19. “Namun kali ini pada tahap 6 permodalan, UMKM yang ikut dibatasi karena Covid, jadi hanya 40 UMKM mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi KUR. Ini sebagian kecil saja yang ikut,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, yang ikut pertama yang baru PHK untuk menjalankan UMKM, kedua UMKM yang memang sudah berjalan dan ketiga UMKM yang sudah berkembang. “Mau mengembangkan usahanya tapi modalnya gak ada,” tandasnya.
Kasi UKM dan UMKM, Sudin UMKM Pemkot Jaksel, Raden Andri Prabowo mengatakan, untuk target di Jaksel, dibagi perkecamatan. Pada angka target, saat ini sudah menyentuh angka 50 persen. Seperti halnya di Kecamatan Cilandak ini antusias pelaku UMKM-nya tinggi.
“Jangan sampai warga Cilandak, pelaku UMKM terjerumus pinjaman online (pinjol), pinjaman yang menjerumuskan, sedangkan di luar kan banyak pinjaman online yang ilegal, lebih baik pinjaman modal yang legal daripada pinjol ilegal,” tandasnya.
Elisabeth Pasaribu, Kasatpel PP KUKM Kec. Cilandak menambahkan, pada intinya dengan kegiatan ini kedepannya, ada peningkatan ekonomi warga Kec. Cilandak (dalam rangka pemulihan ekonomi nasional) dan penyuluhan perkoperasian bagi UMKM anggota Jakpreneur di Kec. Cilandak.
Terpisah, Pemimpin Cabang BRI Lebak Bulus, Iwan Supriyanto menyampaikan, dia yakin mayoritas 40 persen yang mengikuti kegiatan edukasi ini adalah nasabah BRI. Sesuai dengan kor bisnis BRI yang melayani 80 persen di UMKM, melayani masyarakat kecil kredit UMKM.
Kemudian lanjutnya, dengan kegiatan yang tepat ini, pihaknya memilih yang uptodate KUR kepada masyarakat kecil. Dalam pelaksanaan pemulihan ekonomi nasional. Secara nasional, 70 persen KUR dialokasikan oleh BRI sisanya oleh bank himbara lain. “Dan KUR ini juga diberikan kepada pengusaha. Namun kalau kondisi tidak sehat jangan melakukan kredit,” tegasnya.
Iwan menambahkan, harapannya dengan edukasi KUR ini, pihaknya yang telah menjelaskan KUR tadi sehingga masyarakat semakin tahu, semakin paham bahwa BRI adalah kepanjangan tangan pemerintah. “Suku bunganya (KUR) yang rendah empat persen dan prosesnya cepat. Selama mereka, UMKM produktif dan layak, Insya Allah cair singkat,” tandasnya.
Untuk syaratnya, katanya, sederhana, dengan identitas, KTP, Kartu Keluarga (KK) dan mengantungi izin usaha. “Mereka UMKM di sini yang mengikuti sosialisasi dan edukasi memenuhi syarat, dari Pak Sekcam dapat dibantu perizinannya. Yang penting ada KTP, izin usaha, semuanya selesai,” katanya di Kantor Kecamatan Cilandak, Jaksel, Rabu (16/6).
Sementara itu, pelaku UMKM, Mugi Rahayu, Peternak Ayam, dan bumbu olahan. Untuk berternak ayam yang semula hanya 100 ekor ayam kini sudah bertambah menjadi 300 ekor. Namun untuk meningkatkan usahanya, dia terkendala karena tidak ada alat untuk menguliti ayam potong ini.
“Saya sampai turun ikut mencabuti bulu-bulu ayamnya, lalu butuh juga freezer, fiser untuk dibekukan,” ungkap perempuan berhijab warga Cilandak, Jaksel itu.
Mugi pun berharap dengan mengikuti kegiatan ini, dirinya bisa mendapatkan pinjaman dana KUR dari BRI. “Untuk memperluas usaha saya Pak,” tutupnya. (ibl)