indoposonline.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen mendukung penanganan Pandemi Covid-19. Komitmen itu, melalui pembangunan infrastruktur peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan sejumlah daerah. Hingga akhir tahun lalu, telah merampungkan pembangunan atau renovasi tambahan tiga rumah sakit (RS) rujukan.
Meliputi RS Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, RS Umum Daerah (RSUD) lr. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan renovasi Gedung Kitawaya Provinsi Sulawesi Utara. Pemerintah berusaha keras menangani masyarakat terdampak Covid-19 secara maksimal. “Penyelesaian rumah sakit tersebut bagian refocussing kegiatan Kementerian PUPR TA 2020 untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Seluruh pekerjaan itu, dilaksanakan dengan metode design and build sepanjang 45 hari. Proses pembangunan melalui pendampingan Perwakilan BPKP masing-masing Provinsi. Selanjutnya, pengoperasian diserahkan kepada masing-masing RS atau Dinas Kesehatan Provinsi setempat. “Pengoperasian setelah alat kesehatan tersedia, tenaga kesehatan siap, dan mendapat pelatihan,” tambah Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Pengembangan RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menjadi RS Rujukan Covid-19, mulai 2 November 2020 hingga 6 Desember 2020. Pekerjaan mencakup bangunan dari ruang observasi (70 tempat tidur) dan lsolasi (15 tempat tidur). Bangunan satelit bersih, gas medis, power house, satelit operasional, Gardu PLN, ruang pompa, GWT, dan area parkir.
Sementara pengembangan RSUD lr. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi RS Rujukan Covid-19, mulai 27 0ktober 2020 sampai 10 Desember 2020. Pekerjaan mencakup bangunan observasi (75 tempat tidur) dan isolasi (25 tempat tidur). Bangunan screening, satelit operasional, satelit bersih, gas medis, ruang pompa, GWT, power house, gardu PLN, koridor, dan area parkir.
Selanjutnya, renovasi gedung Kitawaya menjadi tempat rujukan penanganan Covid-19, mulai 25 November 2020 sampai 24 Desember 2020. Pekerjaan meliputi ruang isolasi (5 tempat tidur & 5 Toilet) dan ruang observasi (80 tempat tidur & Toilet 14 unit terpisah). Nurse station lsolasi dan observasi, gudang medis, ruang gas medis atau mobile genset, ruang power house, ruang pompa, GWT, STP, dan area parkir.
Pembangunan gedung rumah sakit bersifat permanen sehingga setelah Pandemi Covid-19 reda, bisa dimanfaatkan untuk rumah sakit infeksi dan lain-lain. Jenis rumah sakit akan dibangun adalah rumah sakit tipe C dengan ketentuan standar mengacu pada peraturan Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya Kementerian PUPR telah menuntaskan pembangunan atau renovasi peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan sejumlah daerah untuk penanganan Covid-19. Yaitu, fasilitas penampungan atau observasi atau karantina di Pulau Galang, Kota Batam. Renovasi atau rehabilitasi RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Peningkatan fasilitas RS Kabupaten Lamongan, RSUD Biak Numfor Papua, Gedung Arjuna, dan Gedung Yudhistira Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gajah Mada (UGM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (bas)
Foto: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.