IPOL.ID – Hingga kini Lenny Damanik masih menunggu proses hukum atas kasus dugaan tewas anak laki-lakinya, MHS, 15, yang diduga menjadi korban penganiayaan oknum anggota di Sumatera Utara (Sumut).
Dua bulan sudah MHS meninggal dunia akibat luka berat kekerasan dialami. Namun hingga kini belum terungkap secara pasti diduga oknum anggota pelaku penganiayaan.
Lenny berharap pada Presiden Republik Indonesia, khususnya Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/5 Medan dapat mengusut kasus secara tuntas, sehingga dapat memberi keadilan bagi mendiang anaknya.
“Harapan saya kepada Bapak Presiden, Pangdam supaya kasus ini yang seadil-adilnya. Untuk segera ditangkap pelakunya,” tutur Lenny berharap di kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2024).
Menurut LBH Medan, KontraS, dan YLBHI yang mendampingi pihak keluarga, sudah ada empat orang saksi dalam menyebut terjadinya dugaan penganiayaan dilakukan oknum anggota TNI.
Dari keterangan saksi tersebut oknum anggota TNI pelaku penganiayaan MHS diduga merupakan Babinsa, namun hal ini masih menunggu hasil penyidikan Denpom I/5 Medan.
Direktur LBH Medan, Irvan Saputra menuturkan, pihaknya sudah berupaya menanyakan kelanjutan kasus, tapi Denpom I/5 Medan menyatakan masih butuh saksi untuk memastikan terjadinya penganiayaan.
“Mereka butuh saksi lagi. Satu saksi sudah mengatakan kalau ada penganiayaan. Tapi mereka masih beralasan butuh satu orang saksi, kita kita disuruh bantu mencarinya. (Disampaikan) saat di Denpom,” kata Irvan.
Pihaknya juga masih menunggu proses ekshumasi atau penggalian jenazah MHS untuk dilakukan proses autopsi memastikan penyebab tewasnya korban, serta keperluan penyidikan.
Karena menurut pihak keluarga terdapat diduga luka tanda kekerasan pada jasad MHS, di antaranya, yang paling tampak secara kasat mata yaitu pada bagian kepala, dada, dan tangan.
“Belum divisum. Hanya rekam medis, belum diautopsi. Di perutnya (MHS) saat dirawat sempat ada perban saat dia terakhir kali sebelum meninggal,” ungkap Irvan.
Sebelumnya, MHS diduga dianiaya oknum anggota pada kawasan perlintasan kereta api di Pelikan Ujung, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang pada Jumat (24/5/2024).
Berdasarkan keterangan LBH Medan, penganiayaan diduga terjadi ketika personel TNI-Polri, Satpol PP melakukan pencegahan tawuran remaja di sekitar lokasi kejadian.
Kala itu MHS yang terindikasi terlibat tawuran remaja diamankan anggota TNI lalu diduga dianiaya hingga harus menjalani perawatan akibat luka berat di bagian kepala dan dada. (Joesvicar Iqbal)