IPOL.ID – Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 bersama aparat gabungan TNI melakukan penyisiran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pascapenyanderaan dan pembunuhan pilot Glen Malcolm Conning yang terjadi pada Senin.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol Bayu Suseno di Timika, Rabu (7/8/24), mengatakan pihaknya berkoordinasi bersama Komando Operasi Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III dan Lanud Timika untuk melakukan pergeseran pasukan ke lokasi tersebut.
“Direncanakan lamanya penyisiran akan berlangsung minimal dua pekan, dan mohon dukungan doa agar pelaku segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” katanya.
Menurut Bayu, pada Selasa (6/8) tim satgas gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah pilot Glen Malcolm Conning dan menyusul 13 masyarakat sipil dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika. “Sebanyak 13 orang yang dievakuasi terdiri dari delapan tenaga kesehatan, dua guru dan tiga anak-anak,” ujarnya.
Dia menjelaskan para korban selamat yang ketika itu bersama almarhum Pilot Glen Malcolm Conning akan menjadi saksi atas kekejaman KKB yang terjadi di Distrik Alama. “Mereka juga akan membantu penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tragis yang menimpa Pilot Glen Malcolm Conning,” katanya.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan pascapenyerangan dan pembunuhan pilot Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, 13 masyarakat sipil berhasil dievakuasi ke Timika. “Evakuasi telah berhasil dilakukan pada Selasa 6 Agustus 2024, menggunakan tiga Helikopter Bell yang tiba di Landasan Aero Modeling Lanud Yohanis Kapiyau Timika,” katanya.
Sebelumnya, Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning (50) dilaporkan dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024).
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan, Conning dibunuh saat helikopter milik PT Intan Angkasa Service yang dikendarainya mendarat di Distrik Alama. “Benar, telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Mr. Glen Conning Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service,” kata Faizal, dilansir dari Kompas.com, Senin (5/8/2024).
Helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK itu mengangkut 4 orang penumpang. Kronologi pilot Selandia Baru dibunuh versi polisi Faizal mengatakan, insiden itu bermula ketika helikopter yang dikendarai Conning mendarat di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin pukul 09.30 WIT.
Helikopter itu terbang dari Bandara Moses Kilangin, Timika, Kabupaten Mimika menuju Distrik Alama dan membawa empat penumpang. Dua orang di antaranya adalah tenaga kesehatan, satu bayi, dan satu anak.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Pol Bayu Suseno mengatakan, berdasarkan keterangan saksi mata berinisial D, KKB langsung mengadang pilot dan penumpang, ketika helikopter itu tiba di Distrik Alama. “Saat itu juga, pilot Mr Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM),” kaya Bayu, dilansir dari Antara, Senin.
KKB menodongkan senjata api dan memaksa pilot beserta penumpang untuk turun dari helikopter. Mereka kemudian dikumpulkan di lapangan dan menghabisi nyawa sang pilot. Jenazah pilot asal Selandia Baru itu kemudian dibawa ke helikopter dan dibakar.
Saat ini, TNI-Polri serta jajaran Polres Mimika telah melakukan upaya penegakan hukum dan pengejaran terhadap pelaku. Sementara, 4 penumpang dilaporkan dalam keadaan selamat. “Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap OPM yang melakukan gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua,” kata Bayu.
Para penumpang yang selamat juga telah dievakuasi ke puskesmas setempat. Sebagai informasi, Distrik Alama adalah distrik yang terisolir. Akses menuju ke wilayah itu hanya bisa digunakan menggunakan helicopter. (lumi)