indoposonline.id – Manajemen PT Bank Syariah Indonesia berharap saham perseroan menjadi primadona. Itu seiring peningkatan kinerja perusahaan. Kini, banderol saham perusahaan bertengger di kısaran Rp2.750 per lembar.
Artinya, saham perusahaan telah menanjak signifikan dibanding kala initial public offering (IPO) di posisi Rp510 per lembar. Selain itu, kapitalisasi pasar BSI naik berpuluh kali lipat menjadi Rp112,8 triliun dibanding kala IPO Rp4,96 triliun. ”Kami berharap BSI menjadi primadona dan masuk indeks IDX BUMN20,” tutur Direktur Utama PT BSI Hery Gunardi, di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Sebagai bank hasil merger, per Desember 2020, BSI memiliki total aset Rp240 triliun, pembiayaan Rp157 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp210 triliun, dan modal inti Rp22,6 triliun. ”BSI menjadi bank peringkat ketujuh berdasar total aset. Kami sadar dalam waktu bersamaan juga melakukan transformasi. Memperbaiki business process, penguatan sisi manajemen risiko, penguatan human capital, dan tentu penguatan teknologi digital,” imbuh Hery.