IPOL.ID – Siswa madrasah kini banyak yang memilih jalan untuk meraih kesempatan belajar di universitas luar negeri ternama. Setelah ada Fawwaz Farhan Farabi, siswa MAN Insan Cendekia Serpong, yang diterima di perguruan tinggi di Asia, Eropa, dan Australia, kini giliran siswi MAN 4 Jakarta yang menorehkan prestasi yang sama.
Dia adalah Kamila Aisya Farisaputri, anak perempuan dari pasangan M Farhan Lucky dan Riska Abida Pratiknya. Remaja cantik berhijab ini diterima di enam universitas di luar negeri.
Kamila juga tercatat sebagai peserta program Cambridge yang dikembangkan MAN 4 Jakarta. “Awalnya saya dan keluarga mencari yang berkurikulum Cambridge. Karena waktu di SMP juga ikut kelas Cambridge. Jadi di tingkat Aliyah, saya ingin melanjutkan program Cambridge ini,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (5/4).
Dirinya masuk program ini melalui rangkaian tes oleh MAN 4. Di antaranya, interview dan tes akademik bermateri Cambridge. Pembelajaran di kelas khusus tersebut menggunakan bahasa Inggris.
Program ini lebih diutamakan analisa ketimbang hafalan. Sehingga dirinya dan siswa/siswi lainnya di Program Cambridge sudah terbiasa dengan bahasa Inggris dan menganalisa.
Alhamdulillah, Kamila Aisya Farisaputri kini berkesempatan duduk di bangku kuliah di enam perguruan tinggi mancanegara, yaitu:
1. Media Studies Program di University of Groningen, Belanda.
2. Information and Media Program di Western University, Kanada.
3. Global Business and Digital Arts di University of Waterloo, Kanada.
4. Media and Production Design University of Carleton, Kanada.
5. International Bachelor of Communication and Media, Erasmus University of Rotterdam, Belanda.
6. Toronto University, Kanada.
Dia menjelaskan, keberhasilannya diterima di enam universitas itu telah disiapkan sejak kelas 12. “Dari awal kelas 12, bulan Agustus saya mulai perencanaan dan tetapkan jurusan serta universitas yang saya mau apply. Karena pendaftaran kuliah luar negeri rata-rata dibuka lebih cepat dari Indonesia. Jadi saya harus jalan sendiri. Alhamdulillah, MAN 4 Jakarta mempermudah dalam perihal dokumen atau berkas, dan orang tua juga sangat membantu dalam menemani saya mengajukan pendaftaran,” tuturnya.
Untuk melakukan pendaftaran di universitas luar negeri, Kamila menyiapkan sejumlah berkas seperti rapor, kartu keluarga, akte lahir, paspor, dan lainnya.
Namun yang paling lama disiapkan adalah menulis essay. “Hampir tiap universitas memerlukan essay bahasa Inggris dan tiap universitas mempunyai spesifikasi essay berbeda. Jadi saya menyelesaikan semua essay kurang lebih empat bulan,” bebernya.
Selain itu, Kamila juga tetap menyiapkan kemampuan bahasa Inggrisnya dengan mengikuti ujian IELTS (International English Language Testing System).