indoposonline.id – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, sejak awal para guru-guru langsung merespon positif program vaksinasi COVID-19. Intinya kata dia, tidak ada penolakan.
“Selain itu, merupakan tanggung jawab seorang pendidik. Bahwa kita harus segera melakukan proses belajar mengajar secara aman dan nyaman. Kini negara-negara dunia tahu. Kita sangat serius menempatkan aspek pendidikan sebagai bagian penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19,” ujarnya pada Dialog Produktif “Vaksinasi Tahap 2: Prioritaskan Pendidik dan Tenaga Kependidikan” yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, dikutip Sabtu (27/2/2021).
Lebih lanjut Unifah mengatakan, guru-guru siap. Serta antusias menyambut program vaksinasi COVID-19.
“Sampai banyak yang bertanya. Bagaimana prosesnya. Hingga di daerah-daerah. Tapi kita sama-sama tahu bahwa dalam prosesnya ada tahapan-tahapan,” jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dalam kondisi awal, kita memulai vaksinasi dengan memprioritaskan tujuh Provinsi. Dengan angka penularan tertinggi terlebih dahulu.
“Kemudian pada Maret 2021 kita akan mendistribusikan lagi 11 juta vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin baik
di luar tujuh Provinsi tadi dan di luar ibu kota Provinsi,” ujarnya.
Sementara itu, terkait proses pembelajaran tatap muka setelah program vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga jependidikan (PTK), menurut Siti Nadia, tetap kita harus melihat faktor laju penularan yang terjadi. Kemudian kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“Juga cakupan vaksinasi akan jadi pertimbangan. Apakah sekolah bisa melakukan proses pembelajaran tatap muka kembali,” ujarnya. (dri)