IPOL.ID – Universitas Al-Azhar Indonesia atau UAI berusia 22 tahun, tepat pada Rabu (10/8) lalu. Perjalanan UAI sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 2000 telah menghasilkan enam fakultas dan 19 program studi sarjana yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
Sebagai bentuk rasa syukur, Sidang Terbuka Senat Akademik UAI diselenggarakan bertepatan dengan dengan milad ke-22. Bertempat di Ruang Auditorium Arifin Panigoro Lantai 3, acara ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UAI, beserta Dewan Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar.
Rektor UAI, Prof Asep Saefuddin, dalam pidatonya mengatakan, jika diibaratkan sebagai manusia, maka UAI berada pada fase remaja akhir. Yakni, sebuah fase peralihan dari remaja menjadi dewasa dengan adanya berbagai bentuk pematangan baik secara fisik maupun mental.
Pada fase ini pemikiran seseorang menjadi lebih terbuka dan terorganisir. Begitupun UAI, saat ini UAI sedang membentuk kematangan diri untuk menjadi universitas terkemuka yang melahirkan manusia-manusia unggul dan bermartabat, yang memiliki kemampuan intelektual berlandaskan nilai-nilai spiritual, moral, dan etika Islam sesuai dengan misinya.
Pandemi COVID-19 telah mengubah pola belajar mengajar di seluruh tingkatan pendidikan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Pembelajaran jarak jauh yang dulunya dianggap sebagai arah belajar masa depan dan sering terhambat oleh regulasi, ternyata sekarang menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh universitas dalam waktu yang sangat cepat.
“Sumber belajar saat ini semakin banyak. Tetapi dosen UAI harus tetap menjadi inspirator kemajuan yang tekun dalam mengajak mahasiswa terus kreatif, kolaboratif, dan inovatif. Para tendik terus mendukung proses tridarma dengan prinsip-prinsip islami dalam GUG (Rektor UAI dalam rangka Milad UAI ke-22),” tuturnya.
Sementara, Direktur Inovasi UAI, Hanny Nurlatifah, mengatakan, membangun budaya inovasi di lingkungan universitas merupakan bukti kesungguhan UAI mengambil peran dalam masyarakat. Banyak hasil penelitian yang belum menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat merupakan tantangan bagi pengelola perguruan tinggi.
Bersamaan dengan peringatan Milad UAI yang ke-22, Direktorat Inovasi meluncurkan buku Profi Inovasi 2022 yang merupakan kurasi produk-produk hasil inovasi sivitas akademika Universitas Al-Azhar Indonesia.
Disebutkannya, pada 2022 berhasil dikurasi 17 Produk Inovasi dan 27 Konsep Produk Inovasi. Buku profil ini diharapkan menjadi jembatan antara produk yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) untuk berkolaborasi.
Salah satu produk inovasi UAI telah berhasil berkolaborasi dengan mitra. Pada tahun 2022, UAI juga mendapatkan Pendanaan Program Matching Fund Kedai Reka dengan judul: Pengembangan Smart Class Untuk Mendukung Ekosistem Pembelajaran Digital di Perguruan Tinggi, kolaborasi antara UAI, PT Visi Tiga Media, dan Institut Kesehatan Mitra Bunda.
“Buku Profil UAI dapat diakses melalui link: https://wr4.uai.ac.id/,” pungkasnya. (ahmad)