IPOL.ID – Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho memastikan Skywalk Kebayoran Lama dibangun bukan sebagai jembatan penyeberangan orang (JPO). Sehingga, warga yang melintas Skywalk Kebayoran Lama itu tetap harus bayar seperti pengguna Transjakarta lainnya.
“Ya (harus bayar), khusus mau ke Transjakarta dan KRL Commutter Line,” ujar Hari Nugroho kepada wartawan, Senin (6/2/2023).
Menurutnya, pembangunan Skywalk Kebayoran Lama diperuntukkan untuk meningkatkan konektivitas moda transportasi publik, yakni Transjakarta koridor 13,Transjakarta koridor 8 dan KRL Commutter Line. Sehingga, ucapnya, setiap orang yang akan mengakses Skywalk Kebayoran Lama itu harus memiliki kartu akses seperti pengguna Transjakarta lainnya.
“Jadi memang itu skywalk utk memudahkan penumpang ke 3 moda transportasi. Bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum. Jadi,harus pakai kartu,” tegasnya.
Terpisah, Putri (28 tahun) salah satu warga Jakarta mengaku baru menyadari bahwa penggunaan Skywalk Kebayoran Lama untuk menyebrang pun dikenakan tarif Rp3500 seperti umumnya pelanggan Transjakarta.
“Ini Baru berlaku hari ini. Saya kan nggak naik Transjakarta, hanya mau lewat skywalk dari arah korido 8. Tapi dipotong Rp 3.500,” kata Putri.
Sebelumnya, Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meresmikan Skywalk Kebayoran Lama yang menjadi sarana konektivitas antarmoda angkutan publik di Jakarta. Skywalk Kebayoran Lama ini dibangun mulai Maret 2022 sejak, Anies Baswedan masih memimpin DKI Jakarta.
“Saya meresmikan penggunaan skywalk kebayoran untuk digunakan masyarakat dan tentunya nanti tolong dirawat dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan tetap harus dijaga. Tentunya, (untuk) keamanan, pak walikota nanti keamanan satpol pp dan keluarahan bisa, termasuk petugas dari Dishub,” ujar Heru Budi Hartono usai meresmikan Skywalk Kebayoran Lama, Jum’at (27/1/2023).
Skywalk Kebayoran ini dibangun sebagai sarana integrasi antara halte TransJakarta Koridor 13 dengan halte TransJakarta Kebayoran Lama Koridor 8 serta Stasiun Kebayoran guna memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi publik.
Peresmian Skywalk Kebayoran Lama ini sempat ditunda berkali-kali karena padatnya agenda Heru Budi Hartono. Namun, Heru mempersilakan Skywalk Kebayoran Lama itu dibuka untuk publik meski belum diresmikan.
“Ya, tentunya pencocokan waktu dan pak kadis masih menyempurnakan beberapa koridor 8, sekarang baru beroperasi. Dan juga tepat waktu,” katanya. (Peri)