indoposonline.id – Banyak cara meningkatkan produktivitas tanaman hidroponik. Misalnya dengan mengembangkan sistem hidroponik memanfaatkan sinar lampu UV.
“Hasil panen tanaman hidroponik meningkat. Itu sejak memanfaatkan sinar lampu UV sebagai pengganti cahaya matahari di malam hari,” jelas Asrori, salah seorang penggerak program hidroponik sinar lampu UV di WETT Betet, Sabtu kemarin (30/1/2021).
Berkat sinar lampu UV kata dia, nutrisi yang dibutuhkan tanaman hidroponik terus terjaga. Serta mendapatkan cukup sinar selama 24 jam penuh. Sehingga tanaman tumbuh lebih optimal.Dengan sistem pengairan yang stabil dan penerangan dengan lampu UV, sayur organik dapat dipanen hanya dalam waktu 30-35 hari. Lebih cepat dari waktu normalnya yakni 45 hari.
Namun dia mengingatkan lampu yang digunakan harus lampu khusus. Yang biasa disebut GROW LED. Yang memancarkan spektrum cahaya ultraviolet. Selain itu jarak antar lampu pun harus menyesuaikan. Idealnya 1 lampu untuk 2 meter persegi. Dengan tinggi 150 cm dari tanaman,” terang Asrori.
Biaya operasional setiap kali tanam Rp100 ribu. Berat hasil panen untuk setiap lubang, sekira 200-250 gram.
Dalam 1 tahun, dapat melakukan 9-12 kali masa tanam. Hal ini berbeda dengan sistem hidroponik biasa yang masa tanamnya berkisar antara 6-9 kali dengan sistem rotari. Sementara itu untuk skala hobi 200 lubang, investasi yang dikeluarkan untuk starter kit Rp7,5 juta. Dengan biaya operasional setiap kali tanam Rp 465 ribu.
Sementara itu, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi, bersyukur program PLN Peduli telah dirasakan langsung manfaatnya. Baik oleh masyarakat maupun lingkungan.
“Selaras dengan Transformasi yang sedang dijalankan, PLN siap berkolaborasi dengan masyarakat. Untuk menghadirkan inovasi. Khususnya yang berkaitan dengan kelistrikan dalam rangka mendorong produktifitas masyarakat,” pungkasnya. (dri)