indoposonline.id – Menteri Kordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah masukan terkait pengembangan strategi meningkatkan sistem inovasi nasional.
Pertama membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat. Dengan sinergi triple helix. Kedua melengkapi peraturan dan kebijakan sistem inovasi mendukung perbaikan IPTEK Inovasi Nasional. Serta dikembangkan regulasi yang kondusif beserta insentifnya. ”Ketiga memperkuat digitalisasi ekonomi melalui perbaikan komersialisasi riset dan inovasi,” jelasnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Inovasi 2021 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Kamis (28/1/2021).
Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan, riset dan inovasi adalah kesatuan yang tidak terpisahkan. Sejumlah strategi menurutnya perlu terus dikembangkan dalam upaya meningkatkan Sistem Inovasi Nasional. ”Komitmen penguatan Sistem Inovasi Nasional, tentu Pemerintah percaya bahwa produk riset dan inovasi mampu mendorong pergerakan perekonomian dan pelaku usaha secara nyata meningkatkan produktifitas dan penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.
Menko Airlangga Hartarto menambahkan bahwa inovasi dan ekonomi merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, di tengah Pandemi Covid-19 yang melanda, para peneliti dan inovator sepanjang tahun 2020 selalu berusaha keras untuk berkontribusi demi bangsa. ”Terutama dalam menghasilkan teknologi tepat guna dan bahan/teknologi substitusi impor,” ujarnya. (dri)