indoposonline.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjalin kerja sama Center for Spatial Data Infrastructures and Land Administration (CSDILA) Melbourne University Australia. Sinergi itu, untuk mewujudkan visi besar sebagai pengelola pertanahan, tata ruang terpercaya, dan berstandar dunia pada 2025 mendatang.
“Transformasi digital ini mencakup Sistem Informasi Pertanahan Modern (SIPM) dan quick wins. Karena itu, menggandeng CSDILA, University of Melbourne,” tutur Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Pengembangan Teknologi Informasi Della R. Abdullah, pada pelatihan secara virtual terkait program Kementerian ATR/BPN yaitu Sistem Informasi Pertanahan Modern (SIPM), Kamis (28/1/2021).
Menyusul capacity building itu, diharap memberi wawasan baru dalam transformasi digital Kementerian ATR/BPN. Modernisasi sistem informasi pertanahan mempermudah pengambilan kebijakan. “Selama tiga hari membahas banyak hal. Misalnya, validasi data, skema PPP, arsitektur SIPM, aplikasi SIPM, teknis SIPM dengan benchmark E-plan system di Australia, pengambilan data, dan lainnya,” tegas Direktur CSDILA Prof. Abbas Rajabifard.
Sekadar informasi, CSDILA adalah konsultan dalam pelaksanaan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP). KPBU merupakan skema penyediaan infrastruktur publik melibatkan peran swasta. KPBU kali pertama diatur dalam Peraturan Presiden 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Peraturan itu, diperbarui pengesahan Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU.
Nara sumber lain dari CSDILA yaitu Soheil Sabri, Hamed Olfat, Behnam Atazadeh, Afshin Mesbah, Farshad Badiee, dan Ali Aien. Pelatihan melalui video conference itu, akan diselenggarakan selama 3 hari pada 27-29 Januari 2021, diikuti para pejabat pimpinan tinggi Madya, Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi seluruh Indonesia. (bas)