indoposonline.id – Pengelola Apartemen Kalibata City terus mendata penghuni terpapar Virus Corona. Berdasar data per 1-27 Januari 2021 ada 24 orang. Lalu, sejak 14 Januari 21 hingga saat ini tersisa 10 orang. “Mereka isolasi di wisma atau RS,” tutur General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung, kepada indoposonline, Kamis (28/1/2021).
Mayoritas penghuni terinfeksi Covid-19 berasal dari klaster perkantoran. “Jadi, pulang kantor, keluarga kena. Seperti Pak Kapolres sampaikan, itu harus kita cegah,” ujar Ishak.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada para penghuni untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Apalagi ketika hendak bercengkerama bersama keluarga. “Minimal orang (penghuni) pulang ke unit, bersih-bersih dulu sebelum bercengkerama dengan istri dan anak,” tambah Ishak.
Sebelumnya, petugas Polres Metro Jakarta Selatan mendirikan Apartemen Tangguh Jaya di Apartemen Kalibata City. Apartemen Tangguh Jaya ini didirikan merupakan bagian dari program Kampung Tangguh Jaya yang diinisiasi oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. “Konteksnya tetap Kampung Tangguh. Cuma karena letaknya di apartemen kita bikin Apartemen Tangguh. Tetap bagian dari Kampung Tangguh Jaya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah.
Azis menjelaskan, tujuan dari didirikannya Apartemen Tangguh Jaya ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dan Apartemen Kalibata City termasuk zona merah Covid-19.
Azis mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Apartemen Kalibata City hingga saat ini mencapai 87 orang. “Apartemen Kalibata City ini termasuk zona merah. Ada 87 kasus positif, tiga orang meninggal dunia, dan 64 yang sembuh,” ungkap dia.
“Apartemen Kalibata City merupakan salah satu lingkup area yang paling padat, ini kalau dibiarkan akan menjadi parah sehingga harus di putus penyebarannya,” katanya.
Dia meminta seluruh petugas yang terlibat dalam Apartemen Tangguh Jaya ini melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir penularan Covid-19. “Kepolisian menyentuh Apartemen Kalibata City karena wabah ini bukan hanya krisis kesehatan, akan tetapi berdampak pada krisis ekonomi,” tutup Azis. (car)