Nah, tujuan utama pengiriman surat itu mengajukan permohonan kepada Menkominfo agar berita tentang (Disinformasi) kandungan zat BPA pada Galon Isi Ulang berbahaya dicabut, dan diganti dengan berita mendukung bahaya BPA bagi bayi, balita, dan janin pada ibu hamil. “Kami juga melampirkan print out berita-berita sejumlah media online mengenai bahaya BPA bagi bayi, balita, dan janin pada ibu hamil. Juga jurnal dalam dan luar negeri berisi tentang kajian betapa bahayanya BPA,” beber Roso. “Jadi, berita unggahan pada laman Menkominfo tentang BPA berbahaya hoaks, supaya ditinjau ulang. BPA berbahaya itu bukan hoaks,” tegasnya. (put)