indoposonline.id – Aksi protes menentang kudeta militer meluas di Kota Mandalay, Myanmar. Massa membawa spanduk dan meneriakkan slogan antikudeta. Sekitar 20 orang di Universitas Kedokteran Mandalay menentang pengambilan paksa pemerintahan oleh tentara. ”Rakyat tidak terima kudeta militer,” tulis salah satu posters pedemo dalam Unggahan vidio berdurasi 20 detik.
Sementara itu, kelompok aktivis mengungkap polisi menangkap tiga pedemo. Penangkapan dikonfirmasi aktivis mahasiswa dari tiga kelompok berbasis di Mandalay dan Yangon. Aksi protes itu, merupakan demo jalanan pertama menentang kudeta militer.
Sehari sebelumnya, aksi protes juga digelar petugas medis 70 rumah sakit seluruh penjuru Myanmar. Pedemo memprotes kudeta militer dan meminta Suu Kyi dibebaskan. Suu Kyi bersama Presiden Win Myint dan sejumlah tokoh senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditangkap militer Myanmar pada Senin (1/2/2021).
Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw) Jenderal Min Aung Hlaing, memerintahkan penangkapan Suu Kyi dan Win Myint karena ada kecurangan hasil pemilihan umum pada 8 November 2020 lalu. (mgo)