Militer memiliki kepentingan luas dalam ekonomi domestik dan bisa sangat merugi jika perusahaan asing memutuskan hengkang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin meminta ASEAN menggelar pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN guna membahas situasi Myanmar.
Sementara, jalanan Ibu Kota Myanmar, Yangon, riuh dengan dentang suara pukulan periuk timah, saat warga Myanmar mengecam kuweta militer. Para guru dan pendidik bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil semakin meluas. ”Kami tidak menerima tindakan kudeta,” tegas dosen universitas Nwe Thazin. (mgo)