indoposonline.id – Amerika Serikat (AS) terus memonitor perkembangan kudeta Myanmar. Kudeta militer itu, dinilai melanggar demokrasi. Karena itu, negeri Paman Sam tersebut bakal mengevaluasi bantuan luar negeri untuk Myanmar.
Presiden AS Joe Biden mengancam akan menjatuhkan sanksi baru terhadap para jenderal yang bertanggung jawab atas kudeta di Myanmar. Militer Myanmar menggelar kudeta di Naypyitaw Senin pagi dan menangkap penerima Hadiah Nobel Perdamaian dan penasihat negara Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, sejumlah politisi dan aktivis.
Sejumlah pejabat Department Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan Washington belum menghubungi para pemimpin kudeta Myanmar. Termasuk para pejabat yang diturunkan paksa. Undang-undang di AS mengatur adanya kudeta di suatu negara otomatis menghentikan bantuan dana ke negara tersebut. ”Kami akan mengevaluasi program-program bantuan untuk memastikan sejalan dengan insiden terbaru,” tutur seorang pejabat di Deplu AS.
Tidak hanya bantuan, juga akan membahas sanksi terhadap petinggi militer Myanmar. Deplu AS sempat mengadakan pertemuan dengan Komite Hubungan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS dan Komite Hubungan Internasional Senat.