Selain itu, juga mendesak Facebook menutup dua akun penyebar ketakutan insiden kudeta Myanmar. Dua akun itu, USDP dan writers leaders. Sebagai informasi, Facebook salah satu media sosial paling populer di Myanmar. Berdasar Channel News Asia, kurang lebih ada 53 juta penduduk Myanmar pemakai Facebook. (mgo)