indoposonline.id – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menekan Myanmar. Memastikan kudeta militer tersebut gagal. Caranya, memobilisasi seluruh aktor kunci dan komunitas internasional. ”Tidak dapat diterima pembatalan hasil pemilu dan keinginan rakyat Myanmar,” tutur Sekjend PBB Antonio Guterres seperti dilansir AFP.
Kudeta berlangsung setelah militer dan pemerintah sipil Myanmar berselisih selama beberapa bulan mengenai hasil pemilihan umum (pemilu) pada 8 November lalu. Militer Myanmar menganggap pemilu curang. Angkatan bersenjata Myanmar atau Tatmadaw menuding ada 8 juta pemilih palsu terdaftar.
”Saya berharap demokrasi bisa maju di Myanmar. Untuk itu semua narapidana harus dibebaskan, tatanan konstitusi harus ditegakkan kembali,” imbuh Guterres.
Guterres menyesalkan Dewan Keamanan PBB gagal menyetujui pernyataan bersama tentang kudeta Myanmar usai pertemuan darurat gagasan Inggris. Berdasar draf teks usulan Inggris, DK PBB mengungkapkan keprihatinan mendalam dan mengutuk kudeta tersebut. Draf DK PBB juga menuntut Tatmadaw membebaskan para tahanan. (mgo)