indoposonline.id – PT Dewata Freight International, Tbk (“Perseroan”) dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) selanjutnya disebut (“PPI”) menandatangani Nota Kesepahaman yang ditandatangani langsung oleh Bimada selaku Direktur Utama Perseroan dan Fasika Khareul Zaman sebagai Direktur Utama PT Perusahaan
Perdagangan Indonesia (Persero).
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan di kantor PPI dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai perwujudan rencana awal kerjasama antara Perseroan dan PPI. Dengan demikian diharapkan antara akan dapat saling bersinergi.
Hal itu guna memfasilitasi komunikasi, diskusi, saling memberikan informasi, melakukan kajian-kajian dan dijadikan sebagai pedoman perencanaan dan persiapan kerjasama. Serta membangun kemitraan strategis saling menguntungkan dalam bidang logistik terintegrasi melalui Pusat Logistik Berikat, Freight Forwarding, dan transport distribusi.
Sesuai dengan prinsip good corporate governance guna mendorong kerjasama yang dilakukan memiliki daya saing yang kuat, professional, transparan dan efisien.
Menurut Khaerul saat ini PPI fokus pada penjualan komoditi reguler seperti perdagangan pupuk dan pestisida, farmasi dan alat kesehatan, produk pangan dan konsumsi, bahan bangunan dan alat-alat pertanian.
Selain itu, Khaerul mengungkapkan PPI kembali berhasil menjadi Mitra Utama (MITA) Kepabeanan di pelabuhan Belawan, Sumatra Utara, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Bandara Soekarno-Hatta.
*Dengan, ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini PPI dan Perseroan dapat berkolaborasi untuk mengelola logistiknya agar efisien dan efektif sehingga produk yang dipasarkan PPI memiliki daya saing dan kompetitif baik dalam dan luar negeri,” jelasnya Senin (22/2/2021).
Menurut Bimada, penandatanganan Nota Kesepahaman ini dianggap penting bagi Perseroan sebagai salah satu usaha untuk mendukung pertumbuhan dan kesempatan pengembangan usaha.
“Penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai langkah awal yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Sesuai dengan kebutuhan logistiknya agar efisien dan efektif,” ujarnya.
Lebih jauh, Bimada juga menjelaskan, selain penandatanganan Nota Kesepahaman ini dengan Perseroan, PPI juga melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Anak Usaha Perseroan, PT Arrow Chain Management Logistics [ACML] untuk dapat mengembangkan Pergudangan dan Transportasi Distribusi.
Pengembangan ini membuat diharapkan Perseroan dapat memiliki sumber pendapatan baru untuk mendukung kinerja keuangan Perseroan.
Sementara itu, Nur Hasanah, Corporate Secretary Perseroan, menambahkan bahwa penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan langkah awal masuk ke penangangan logistik berbasis komoditi, selain alat kesehatan dan farmasi yang sudah diinisiasi sebelumnya.
“Perseroan sebelumnya lebih berfokus kepada penanganan kargo infrastruktur, Pembangkit Tenaga Listrik dan pengiriman alat-alat berat yang berkontribusi sebesar +/- 80% dari Pendapatan Perseroan,” jelasnya.
Kinerja Penjualan Perseroan pada tahun Q3-2020 menurun 26% YoY, dengan DER 1,63X. Tahun 2021 Perseroan merencanakan Pertumbuhan Penjualan secara konsolidasi sebesar 300% YoY dan Capex Rp 100 Miliar untuk pembangunan infrastruktur rantai pasok dingin, pusat logistik berikat dan logistik pertambangan (logistics mining).
Sumber Pendanaan capex Perseroan berasal dari penambahan hutang kepada Perbankan dan non perbankan serta dari Kas Perseroan. (msb)