indoposonline.id – Perum Bulog bakal mengimpor daging kerbau 80 ribu ton tahun ini. Impor daging kerbau itu, bukan untuk mengambil untung. Melainkan untuk menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat terjaga. Selanjutnya, Bulog akan mendaratkan daging kerbau dari India.
Selanjutnya, impor akan dilakukan secara bertahap. Itu supaya tidak menajatuhkan harga daging sapi lokal. Maklum, Bulog bertugas menyeimbangkan harga dari permainan spekulan. Misalnya, harga daging naik Rp120 ribu per kilogram (kg), oleh spekulan dinaikkan menjadi Rp130 rib per kg. ”Peran Bulog di situ,” tutur Dirut Bulog Budi Waseso, saa Zoom metting, di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Kemudian Budi membeberkan peran Bulog untuk ketersediaan pangan daging sapi dan gula. Pihak sudah mempersiapkan pangan itu, dilakukan secara mandiri. ”Sebenarnya harga bergejolak atau tidak, kita sudah persiapkan stok. Kita beli dari sejumlah wilayah di Indonesia,” ucapnya.Sementara itu, tata niaga daging, Bulog tidak ikut campur. ”Monopoli daging dan gula, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali kita dapat penugasan,” jelas Budi. (dri)