Sementara itu, Ketua DPP KNPI lainnya, Ferry Razali menyayangkan adanya peristiwa ”pengambil alihan kepemimpinan tanpa proses yang konstitusional. ”Ini tindakan yang tidak beradab,” cetusnya.
Dia bahkan menilai, kepemimpinan Haris Pertama sangat merakyat. Menurutnya, di tengah-tengah wabah COVID-19, Haris justru terus bergerak, berbuat, dan bahkan tidak ragu untuk terus berbakti pada negeri melalui program-program sosial yang menyentuh langsung kepada masyarakat.
Ketum DPP KNPI Haris Pertama memastikan, dirinya masih aktif berkegiatan sebagai Ketum DPP, termasuk melantik pejabat baru di organisasi kepemudaan itu. Rencananya, organisasi bakal menggelar pleno untuk memecat pihak yang terlibat dalam upaya pemecatan dirinya secara ilegal tersebut, 10 Maret besok.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP KNPI Jacson Kumaat mengatakan bahwa Haris telah melanggar AD/ART KNPI terkait tata kelola organisasi pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan, serta harta benda organisasi. Menurutnya, Haris tak pernah menjalankan salah satu amanah Kongres KNPI XV yakni melaksanakan rapat Majelis Pemuda Indonesia (MPI) sejak dua tahun masa kepemimpinannya yang masih lama berakhirnya. (put)