Dalam kesempatan yang sama, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization, Prof. Sri Rezeki menyebutkan bahwa perlu dilakukan sosialisasi masif terkait manfaat vaksinasi bagi lansia agar membangkitkan kesadaran lansia maupun keluarganya.
“Bagaimana kita mengelola (sosialisasi) ini agar menarik. Tetapi mungkin harus ada yang dipikirkan baik-baik. Kita tidak hanya memikirkan pendidikan untuk vaksin, tapi the whole life. Itu mungkin yang harus diubah perilaku kita semua,” kata Sri Rezeki.
Selain peran keluarga, Sri Rezeki juga menggarisbawahi peran media sebagai penyampai pesan. Di tengah digitalisasi, para pihak terkait diharapkan dapat memanfaatkan jenis media dengan efektif.
Perlu diketahui, sepanjang masa pandemi Covid 19, lebih dari 50 persen masyarakat mengaku mendapat sumber informasi melalui saluran berita televisi. Dalam diskusi KPCPEN sebelumnya juga dibahas betapa hoax terkait vaksin dan vaksinasi di media sosial berdampak negatif terhadap penyelenggaraan program vaksinasi di Indonesia. (msb/bas)