Pengakuan mengejutkan datang dari mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ditengah hiruk pikuk kisruh internal Partai Demokrat yang berujung pada dualisme kepemimpinan partai tersebut.
Dalam video berisi hasil wawancara dengan Gatot Nurmantyo yang ditayangkan di Kanal Youtube Bang Arif, Gatot mengaku pernah didatangi sejumlah orang yang menawarkan dirinya menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Caranya juga melalui skema Kongres Luar Biasa (KLB). Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mengakui tawaran itu sangat menarik.
Apalagi menjadi ketua umum partai yang punya elektabilitas hingga 8 persen tentu sangat luar biasa.
Dalam video berdurasi 2 menit 13 detik yang beredar sejak Sabtu 6 Maret 2021 itu, wawancara dengan Gatot dilakukan sebelum pelaksanaan KLB di Deli Serdang, Jumat (5/3/2021) lalu.
Namun Gatot menolak tawaran itu lantaran tidak mungkin melakukannya. Gatot menegaskan tidak ingin seperti pepatah, ” Air susu dibalas air tuba.” Gatot menjelaskan selama berkarir di dunia militer, dirinya dibesarkan oleh dua presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Gatot menambahkan, saat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dirinya dipanggil SBY di Istana Negara. Pemanggilan itu dilakukan karena SBY akan mengangkat Gatot sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Gatot menceritakan, SBY berpesan agar dirinya melaksakan tugas secara profesional. Ia juga diminta mencintai prajurit dan keluarga seganap hati dan pikiran.
Hal inilah yang membuat Gatot menolak tawaran menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dengan cara KLB. Gatot menegaskan tidak akan membalas kebaikan SBY dengan mencongkel posisi anaknya, yakni AHY. Gatot memastikan tidak akan membalas kebaikan dengan air tuba. (rob)