Selain itu, tambah Jokowi, Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing diminta memberi komitmen atas beberapa hal, termasuk memulai proses dialog yang influsif serta pembebasan tahanan politik. “Perlu dibentuk special envoy ASEAN yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar,” ujarnya.
Yang ketiga, adalah pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN, yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN dan AHA center. “Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut komitmen agar krisis politik Myanmar dapat segera diatasi.
“Kita bersyukur apa yang disampaikan Indonesia ternyata sejalan apa yang disampaikan pemimpin ASEAN. sehingga dapat dikatakan pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus,” papar Jokowi.
Selain dihadiri oleh Sultan Hassanal Bolkiah dan Presiden Joko Widodo, sejumlah pemimpin atau perwakilan dari negara-negara ASEAN hadir dalam pertemuan tersebut. Di antaranya Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.
Kehadiran pimpinan militer Myanmar di Jakarta banyak ditentang oleh para aktivis dan politisi pro-demokrasi yang membentuk pemerintahan bersatu, National Unity Government (NUG), April ini.