Pendidikan untuk prajurit khusus lainnya, hingga saat ini, situasi mudah bagi seorang prajurit TNI AL untuk bergabung dan mengikuti pendidikan calon awak kapal selam ini. Bagi para prajurit TNI AL dari seluruh satuan yang terkenal dii seluruh tanah air harus mengikuti seleksi super ketat dengan standar kelulusan yang mematok nilai di atas rata-rata untuk hampir seluruh jenis tes mulai dari kesehatan, kesamaptaan jasmani, psikotes hingga tes Kesehatan Jiwa (Keswa) .
Karena tingginya tingkat kelulusan yang dipatok panitia ini maka tak heran dalam setiap gelombang pendidikan hanya puluhan prajurit dari strata Perwira, Bintara dan Tamtama yang lulus dan lolos seleksi. Dari 200-300 prajurit pilihan yang sudah terseleksi di satuan-satuan, biasanya untuk Dik Brevet termasuk Cawakasel yang lulus seleksi hanya 10-25 personel.
Lulus dari seleksi, para Cawakasel selanjutnya digembleng dan digodok selama sembilan bulan di Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal Surabaya. Di tempat ini tidak ada kata-kata santai. Dari awal mereka masuk, gemblengan dan tekanan luar biasa akan masuk para Cawakasel. Mereka harus dibiasakan hidup dalam tekanan dan siap makan, risiko besar sesuai dengan tempat penugasan mereka di dalam ruangan sempit berdinding baja tebal, yang melayang di dalam udara bertekanan tinggi di laut yang disebut kapal selam.