indoposonline.id – Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmabar II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa tegas membantah dirinya sakit keras dan tak diurus kesatuannya: TNI AL. Berbicara langsung dihadapan awak media, ia mengaku sampai saat ini dirinya masih mampu beraktivitas seperti biasa.
“Semua informasi yang beredar bahwa saya sakit keras karena terpapar radiasi serbuk besi dari kapal selam adalah tidak benar. Saya memang sakit, namun bisa menjalankan aktivitas seperti biasa,” ujar Iwa yang juga mantan Komandan KRI Nanggala 402 dalam konferensi pers di RSAL Mintohardjo Jakarta Selasa (4/5).
Iwa mengatakan kapal selam sangat aman asal digunakan di kedalaman yang sesuai dengan spesifikasinya dan didesain oleh para ahli di bidangnya. “Yang kedua, ada isu saya terkena radiasi serbuk besi kapal selam karena terlalu lama. Saya berdinas di kapal selam mulai sejak Letnan Dua, Letnan Satu, Kapten, Mayor, bersama teman-teman saya. Kami bagian yang tak bisa terpisahkan,”
“Ini demikian jadi, kondisi saya saat ini memang sejak lama karena kurang disiplin diri. Jadi saya kondisi sedang perawatan, tapi bukan karena dinas di kapal selam,” kata Iwa.
Menurutnya isu yang mengatakan dirinya terkena radiasi serbuk besi kapal selam karena terlalu lama berdinas di kapal selam adalah tidak benar.
Jika terkena radiasi, dirinya pun mencontohkan Asrena Kasal Laksda TNI Muhammad Ali yang hingga kini masih sehat walafiat. Iwa pun meyakini kapal selam didesain secara aman dan sakitnya tidak bisa dijadikan alasan karena terlalu lama berdinas di kapal selam.
“Adapun radiasi, buktinya beliau (Asrena Kasal) yang berlayar dengan kami masih sehat. Kapal selam didesain oleh orang-orang ahli untuk membawa personel di kedalaman. Jadi Insyaallah di kedalaman berapapun, kita aman,” katanya.
Dia menegaskan memang sedang sakit, namun bukan gara-gara radiasi kapal selam. Iwa juga mengatakan perawatannya didukung penuh oleh TNI AL.
Dia juga buka suara soal isu tinggal di gang sempit. Dia mengatakan rumah yang dia tempati adalah rumah sendiri. Dia mengatakan tinggal di rumah itu bersama mertuanya. Dia juga menegaskan rumah itu sangat nyaman.
Adik mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliyan, ini juga mengaku selalu mendapat posisi yang bergengsi di TNI AL. Dirinya pernah menjabat Komandan Pangkalan Angkatan Laut Bangka Belitung, hingga Danpusdikpel.
“Alhamdulillah sampai saat ini diberikan jabatan yang buat kami merupakan kehormatan. Saya bisa jadi Komandan Kapal, Komandan Satuan, itu adalah anugerah yang tidak tergantikan. Kami bersyukur karena diberikan karir yang terbaik oleh Angkatan Laut,” katanya.
Terkait kondisi kesehatannya yang dikatakan lemah hanya bisa terbaring sakit, tidak bisa berbicara, hanya bisa di tempat tidur ditepisnya dengan keras. “Seperti ketika saya ingin menjalankan perawatan di Jakarta, ia tidak menggunakan ambulan. Namun, ia datang sendiri menggunakan kendaraan pribadi ke Jakarta,” ujarnya.
Atas kondisi sakit yang dideritanya, Iwa pun menyadari adanya kemungkinan kurangnya disiplin diri. Tidak heran dirinya terpaksa harus menjalani perawatan berkepanjangan.
Selanjutnya terkait adanya informasi yang menyebutkan dirinya terpaksa harus menjual rumah untuk menutupi biaya pengobatan dan kebutuhan, hal tersebut pun dibantahnya.
“Berikutnya menjual rumah pribadi. Saya punya rumah dua, rumah dinas di Surabaya dan rumah pribadi di Tasikmalaya. Saya tidak pernah menjual apapun karena Angkatan Laut sudah memberikan semuanya untuk saya. Saya diberikan kepercayaan dan kemudahan. Sampai Februari, saya masih diberikan obat oleh Angkatan Laut. Tidak ada masalah. Saya masih mencintai Angkatan Laut,” ujarnya. (tim)