Terkait hal tersebut, Makmun mengatakan, Indonesia memiliki lahan yang sangat berpotensi untuk pengembangan sapi yakni lahan sawit. Sebagai informasi, Indonesia memiliki luas perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas pertanaman diperkirakan mencapai 14,99 juta hektar.
“Dari luasan tersebut, berdasarkan perhitungan kami, 20 persen saja jika bisa dimanfaatkan sudah bisa mengatasi masalah impor daging sapi atau bahkan 10 persen saja bisa mengurangi impor lebih dari 50 persen,” terang Makmun.
Ia memaparkan, potensi dari luasnya kelapa sawit ini sebenarnya bisa dioptimalkan untuk pengembangan sub sektor peternakan di Indonesia dengan pengembangan sistem integrasi sapi-sawit. Namun, saat ini pemilik kebun kelapa sawit belum membuka pintu untuk dapat sama-sama memanfaatkan lahan sawitnya.
“Jika semua perusahan sawit bisa bekerjasama untuk mengembangkan sapi, maka swasembada bisa teratasi,” imbuh dia.
Di sisi lain, Makmun berharap, dengan adanya kunjungan ini, Wantimpres bisa memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harapannya, Presiden Jokowi bisa membuat kebijakan dalam bentuk Keputusan Presiden (Keppres) atau Peraturan Presiden (Perpres).