Menurut Presiden, kenaikan kasus COVID-19 kerap kali mempengaruhi Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK). Ketika kasus COVID-19 menurun, IKK selalu mengalami kenaikan, dan begitu juga sebaliknya.
Selain IKK, Presiden juga menjelaskan indikator kegiatan manufaktur Purcashing Manager Index (PMI) Indonesia yang cukup tinggi. Sebelum pandemi COVID-19 PMI Indonesia sebesar 51, dan meningkat pada Mei lalu, menjadi 55,3. Hal itu menunjukkan kenaikan pesat kegiatan industri pengolahan.
“Artinya ada optimisme di situ. Sisi supply juga sama, produksi mengggeliat, ekspor tumbuh,” kata Presiden Jokowi.
Laju ekspor juga, kata Presiden, telah meningkat 58 persen. Sedangkan impor bahan baku naik 79 persen sejalan dengan membaiknya industri manufaktur.
“Angka-angka ini yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya. Saya tidak pernah sarapan tapi sarapannya angka-angka. Konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28 persen,” kata Presiden Jokowi.
Terkait penerapan PPKM Darurat, Presiden Jokowi mengatakan pada Rabu ini pemerintah sedang memfinalisasi ketentuannya. PPKM Darurat rencananya akan diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali.