Gambaran ini sejalan dengan salah satu tujuan utama dicanangkannya Hari BBI 2021, yakni selain menunjukkan beragamnya hasil produksi UMKM-UMKM berkualitas di Indonesia, juga memfasilitasi masyarakat dalam semangat #MudikDariHati. Sehingga pembatasan dan keterbatasan fisik di bulan Ramadan tahun ini, tidak mengurangi nikmatnya silaturahmi dan reuni dengan nuansa kampung halaman lewat kemudahan berbelanja penganan khas berbagai daerah Nusantara. Baik untuk dikonsumsi sendiri, maupun untuk dikirimkan kepada handai tolan.
Menurut Astrid Warsito, aspek lokalitas memang menjadi bagian penting dari Hari BBI 2021. Sebab dengan dukungan berbagai pihak, baik pemerintah melalui sejumlah kementerian, dan pelaku e-commerce, posisi UMKM diharapkan makin mantap dalam ekosistem ekonomi digital yang selama ini dianggap identik produk impor berharga murah.
Sebagai informasi Bhinneka.com mencatat penjualan produk asli dalam negeri mencapai 52 persen dari keseluruhan transaksi yang berlangsung dalam periode program Hari BBI 2021. Ini menunjukkan bahwa penanganan yang tepat (stimulus, insentif, dan mekanisme) terhadap pelaku dan produk UMKM Indonesia, dapat mendongkrak belanja barang-barang lokal.