Risikonya jelas paling tinggi bagi orang-orang yang telah mengetahui alergi terhadap polietilen glikol. Karena itu, mereka mungkin harus menghindari penggunaan vaksin mRNA. “Jika suntikan dipecah menjadi dosis yang lebih kecil, orang dengan alergi langka mungkin masih bisa mendapatkan suntikan dengan aman,” ungkap para peneliti pada bulan April di Annals of Internal Medicine.
Sejumlah kecil orang yang memiliki pengisi wajah yang terbuat dari asam hialuronat mungkin mengalami pembengkakan di sekitar pengisi mereka beberapa hari setelah suntikan vaksin mRNA. Badan Obat Eropa merekomendasikan agar pembuat vaksin memperingatkan orang-orang tentang kemungkinan reaksi.
“Dalam uji klinis Moderna, tiga orang mengalami pembengkakan. Sembilan kasus lain dikaitkan dengan suntikan Pfizer atau Moderna,” sebut para peneliti yang melaporkan pada 7 April lalu di Journal of American Academy of Dermatology.
“Ini bukan angka yang tinggi,” kata Herluf Lund, ahli bedah plastik di St. Louis, Mo., dan mantan Presiden Masyarakat Estetika. “Tapi itu juga tidak pernah terdengar, karena bukan hanya vaksin COVID yang terkait dengan ini, hampir semua vaksin dapat dikaitkan dengan pembengkakan di sekitar ‘pengisi’ ini.