Pada echidna berparuh pendek, cavernosum menyatu sedangkan spongiosum tetap terpisah. “Jaringan spongiosum yang terpisah inilah yang memungkinkan echidna untuk tegak setiap setengah, atau sepasang kepala, secara independen dari yang lain,” jelas para peneliti.
Fenelon tidak begitu yakin mengapa ini bermanfaat bagi pejantan echidna. Mereka berpikir ini bisa menjadi keuntungan bagi kompetisi jantan-jantan untuk betina.
Selama percobaan terpisah pada echidna yang hidup tetapi dibius, para peneliti menemukan bahwa dengan memasangkan kepala secara bergantian, individu tersebut dapat berejakulasi 10 kali berturut-turut tanpa jeda yang berarti. Hal ini memungkinkan beberapa pejantan mendapatkan keuntungan dari yang lain, tapi lebih banyak eksperimen diperlukan untuk mengkonfirmasi gagasan ini.
Studi ini sendiri telah dipublikasikan secara online pada 29 April di jurnal Sexual Development.