Seperti di sektor hulu, pada pengelolaan wilayah kerja (WK) hulu, Pertamina juga melalui anak usahanya terus meningkatkan produksi atau lifting yang ditargetkan pemerintah. Sebelumnya, WK melakukan perencanaan dan pengadaan masing-masing, pascarestrukturisasi dapat terintegrasi seperti pengadaan rig dilakukan hanya satu kali sehingga lebih cepat.
Begitu pula pengelolaan resources. Sebelumnya dengan pengelolaan WK terpisah, ada batas cadangan potential reserve yang tidak dikelola karena berada di perbatasan.
“Dengan pengelolaan WK pada satu hamparan, saat ini di Regional Kalimantan Timur ada tambahan cadangan 50 juta Barrel Oil Equivalent (BOE) dan potensi eksplorasi 200 juta BOE di Laut Jawa,” sebut Nicke. (ydh)