indoposonline.id – Kali ini adalah momen menentukan bagi Rusia, apakah bisa lolos sebagai runner up atau malah menduduki juru kunci Grup B ketika dijamu Denmark di Stadion Parken, Kopenhagen, Selasa dini hari pukul 02.00 WIB nanti.
Denmark sendiri memanggul misi harus menang karena masih berpeluang lolos sebagai posisi runner up jika menaklukkan sang tamu dengan skor besar sambil berharap Belgia menundukkan Finlandia dalam pertandingan lain grup ini di Gazprom Arena, St Petersburg, Rusia, saat jam yang sama.
Denmark berusaha bangkit dari tragedi awal putaran final Euro edisi tertunda satu tahun karena pandemi ini ketika Christian Eriksen tumbang karena serangan jantung saat melawan Finlandia.
Denmark memang kalah untuk kedua kalinya saat melawan Belgia yang harus menggantungkan diri kepada Kevin de Bruyne. Dalam pertandingan yang berakhir 1-2 ini, Denmark melancarkan serangan bergelombang sejak menit pertama sampai menit terakhir.
Keberuntungan tak berpihak kepada mereka, tetapi siapa tahu pada kesempatan ketiga saat melawan Rusia, Dewi Fortuna mau bersekutu dengan Denmark, apalagi mereka kembali menjadi tuan rumah.
Ini pertandingan ketiga Denmark di Copenhagen. Dua kali gagal, tetapi mungkin tidak untuk yang ketiga kalinya. Manajer Kasper Hjulmand sendiri berikrar akan mengalahkan tim Stanislav Cherchesov itu.
Sama seperti Denmark, meski memainkan dua laga terdahulu di kandang sendiri, Rusia tidak terlalu bersinar yang malah dibantai 0-3 oleh Belgia dalam pertandingan pertama, dan hanya menang tipis 1-0 dari Finlandia yang merupakan pertama kalinya Rusia menang pada laga pembuka sejak Euro 2012. Yang terungkap dari pertandingan itu adalah rapuhnya pertahanan Rusia.
Denmark yang walau juru kunci Grup B namun bisa lebih mengimbangi Belgia ketimbang yang dilakukan Rusia, berharap bisa memanfaatkan kelemahan pertahanan Rusia itu.
Mereka percaya bisa melakukannya karena mempunyai pemain-pemain terampil seperti Mikkel Damsgaard yang mengisi posisi Eriksen dan striker Martin Braithwaite yang tampil bagus melawan Belgia.
“Kami akan melewati fase grup karena tim ini tidak memiliki batas,” sesumbar Braithwaite tak lama setelah dikalahkan Belgia.
Sebaliknya, kemenangan dalam laga ini akan memastikan Rusia masuk fase gugur. Cherchesov sejauh ini sudah berusaha keras agar Rusia menghasilkan poin maksimal dengan cepat belajar dari kesalahan saat melawan Belgia.
Di antara koreksi cepat yang ditempuh Cherchesov adalah memasang penjaga gawang berusia 22 tahun, Matvei Safonov, sebagai starter setelah kiper kawakan Anton Shunin tampil buruk sewaktu menghadapi Belgia. Cherchesov juga membangkucadangkan bek Andrei Semyonov yang melakukan kesalahan fatal pada laga pembuka.
Namun sayang Cherchesov kekurangan opsi di lini depan sehingga terus-terusan tergantung kepada kapten Artyom Dzyuba yang ini pun belum juga mencetak gol.
Yang juga pasti dilakukan Cherchesov adalah memasang kembali sejak awal Alexei Miranchuk setelah gelandang Atalanta yang diturunkan sebagai pemain pengganti saat Belgia itu menciptakan gol semata wayang Rusia ke gawang Finlandia.
SUSUNAN PEMAIN
Denmark: Kasper Schmeichel; Joakim Maehle, Simon Kjaer, Andreas Christensen, Daniel Wass; Mikkel Damsgaard, Pierre-Emile Hojjbjerg, Thomas Delaney; Yussuf Poulsen, Andreas Cornelius, Martin Braithwaite
Rusia: Matvey Safonov; Dmitri Barinov, Igor Diveev, Georgiy Dzhikiya; Mario Fernandes, Roman Zobnin, Magomed Ozdoev, Vyacheslav Karavaev; Aleksey Miranchuk, Aleksandr Golovin; Artem Dzyuba
(wsa)