indoposonline.id – Sebuah satelit cuaca China, Fengyun-4B, terbaru diluncurkan ke orbit dengan sukses penuh, Rabu (2/5/2021). Fengyun-4B terbang ke luar angkasa dengan roket Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di China barat daya.
Menurut NASASpaceflight.com, satelit baru ini bergabung dengan jaringan satelit Fengyun yang mengorbit geostasioner dan kutub dan akan masuk ke orbit geostasioner. Satelit pertama dari seri Fengyun, mesin uji satelit orbit rendah Bumi yang disebut FY-1A, diluncurkan pada 1988 untuk misi pendek.
“Fengyun-4B akan digunakan untuk analisis dan peramalan cuaca, peringatan bencana meteorologi jangka pendek, prakiraan iklim jangka pendek, lingkungan ekologi dan pemantauan lingkungan luar angkasa,” kata kontraktor China Aerospace Science and Technology Corp.
Satelit geostasioner terakhir yang diluncurkan dalam seri ini adalah Fengyun-4A. Satelit dirilis ke luar angkasa pada 2016. Satelit ini juga telah digunakan untuk menangkap gambar Bulan dan Bumi selama eksplorasi China ke Bulan.
Pencitraan dan muatan lingkungan ruang angkasa yang lebih baru di atas Fengyun-4B akan meningkatkan pemantauan frekuensi tinggi China terhadap atmosfer. Sekalifus kemampuan pengamatan sejumlah fenomena cuaca skala kecil dan durasi lebih pendek,” kata SpaceNews dalam sebuah laporan baru-baru ini.
China merencanakan lebih dari 40 peluncuran pada tahun 2021. Namun baru-baru ini China berada di bawah pengawasan Administrasi Biden yang baru.
Pejabat baru Biden untuk administrator NASA, Bill Nelson, mengutuk keputusan China untuk mengizinkan roket besar Long March 5B jatuh tak terkendali ke Bumi pada Mei kemarin. Ini adalah insiden kedua dalam setahun terakhir.
NASA sendiri merasa khawatir dengan penetrasi China di luar angkasa. Dalam kesaksiannya di Kongres, Nelson menunjuk misi robotik China baru-baru ini ke Bulan dan Mars sebagai bukti bahwa AS perlu bergerak cepat dalam menerapkan program pendaratan manusianya sendiri, yang disebut Artemis.