indoposonline.id – Lonjakan kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) berujung meningkatnya permintaan isi ulang tabung oksigen. Tak hanya di lingkungan warga Jakarta, tapi di rumah sakit maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta.
Untuk itu, di wilayah Jakarta Utara, Satuan Pelaksana Kecamatan Pademangan Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara ikut berjibaku dalam penanggulangan COVID-19. Salah satunya dengan mengantar-jemput pengisian tabung oksigen milik RSUD.
“Iya kolaborasi bersama RSUD Pademangan sudah kami lakukan. Kami antar-jemput pengisian tabung oksigen,” kata Mohamad Sulistiyarso, Kepala Satuan Pelaksana Kecamatan Pademangan Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara, Rabu (30/6).
Sulistiyarso, mengatakan, antarjemput pengisian tabung oksigen ini dilakukan dengan menggunakan Kendaraan Dinas Operasional (KDO) truk milik Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara. Tercatat sudah tiga kali antar-jemput pengisian oksigen itu dilakukan.
“Sudah tiga kali trip (perjalanan). Masing-masing trip mengangkut sekitar 60 tabung oksigen,” ujarnya.
Pengisian tabung oksigen tersebut dilakukan di Kawasan Marunda Center, Bekasi, Jawa Barat. Tidak ada pengawalan truk, apabila pengisian tabung oksigen dilakukan pada siang hari.
“Untuk pengawalan sifatnya situasional. Kalau pengisian tabungnya malam saja baru kita kawal. Kalau siang tidak ada pengawalan,” tambahnya.
Sementara, di Depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau Nomor 1A, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, warga rela antre untuk menunggu giliran mengisi ulang tabung oksigen.
Rita, warga Condet, Jakarta Timur menuturkan, oksigen ini dibutuhkan oleh suaminya yang napasnya sesak karena terpapar COVID-19. Depot isi ulang di Jalan Minangkabau ini menjadi pilihan setelah dirinya tidak mendapati di tempat lain.
“Di Pasar Pramuka tidak ada, akhirnya dapat di Jalan Minangkabau ini,” klaim Rita.
Terpantau belasan warga mengantre sambil membawa tabung oksigen berukuran kecil. Pemilik depot mengerahkan sekitar tiga pekerja untuk melayani isi ulang oksigen tersebut.
Sebelum tabung diisi, warga yang ingin isi ulang harus membayar dahulu kepada pemilik depot. “Isi ulang tabung yang kecil ini Rp18.000,” sebut Rita saat mengantre isi ulang tabung gas kepada wartawan.
Sama halnya dengan Tati, warga kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, itu mengantre isi ulang oksigen sebagai persiapan kakaknya yang positif COVID-19.
“Untuk jaga-jaga, kakak saya memang sekarang belum sesak naPasnya tapi punya sakit jantung juga,” tambah Tati.
Tati mengatakan, lamanya waktu pemakaian isi tabung oksigen ukuran kecil itu tidak bisa ditentukan. “Tergantung pemakaian berapa lamanya,” tuturnya.
Pemilik Depot Pengisian Oksigen, Erfan, mengatakan, antrean warga yang hendak mengisi ulang oksigen ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir. “Kira-kira sejak lonjakan kasus COVID-19,” ungkap Erfan.
Erfan mengaku, isi ulang oksigen itu dibanderol Rp18.000 untuk tabung berukuran 1 kubik. Harga isi ulang oksigen ini naik Rp3.000 dibanding kemarin yang mengikuti penetapan distributor.
“Stok di distributor menipis jadi harga naik. Rata-rata warga mengisi ulang tabung kecil ukuran 1 kubik,” sebut Erfan.
Sebelum lonjakan kasus, depot yang dijalani Erfan hanya melayani isi ulang oksigen sebanyak 50-60 tabung per hari. Kini jumlah permintaan itu melonjak menjadi lebih dari 100 tabung per hari. (ibl)