indoposonline.id – Indonesia Raya berkumandang di Mushasino Sport Plaza Jepang. Di ajang paling bergengsi di dunia, yakni Olimpiade ganda putri Indonesia, Greysia Polii / Apriyani Rahayu menyumbang emas bagi Indonesia.
Greysia/Apriyani membungkam wakil China unggulan tiga Chen Qing Chen / Jia Yifan dengan dua gim langsung 21-19 dan 21-15. Torehan Greysia/Apriyani ini memang patut dicatat dengan tinta emas, meningat sepanjang delapan kali keikutsertaan Indonesia di cabang bulu tangkis Olimpiade, tak pernah sekalipun sektor ganda putri menyumbang medali.
Artinya dengan catatan ini, maka Indonesia menjadi negara ke dua yang mencatatkan diri pernah meraih medali di lima sektor, setelah China. Sementara wakil Korea Selatan, Kim Soyeoun dan Kong hee Yong meraih perunggu setelah menang atas pasangan Korea Selatan lainnya, Lee So Hee / Shin Seung Chan dengan 21-10, 21-17.
Greysia/Apriyani yang menempati unggulan ke enam ini sebenarnya memiliki catatan rekor yang kurang baik dari Chen Qing Chen / Jia Yi Fan, dari Sembilan kali pertemuan, Indonesia hanya mengantongi tiga kemenangan dengan enam lainnya milik pasangan China.
Pertahanan Kuat
Pertandingan dibuka cukup ketat. Pada gim satu interval pertama, bola backhand dari dropshot Greysia Poili cukup ciamik. Namun demikian masing-masing pasangan tercatat melakukan kesalahan sendiri. Bola setengah dan mendatar yang dikeluarkan pasangan Indonesia justru membuat pasangan China enak untuk meraih poin. Namun keadaan tersebut tak berlangsung lama, Indonesia kembali ke pola permainan awal dengan memanjangkan bola serta sesekali. Pada interval ini, Indonesia menutup dengan 11-8.
Di interval ke dua gim ke satu perolehan poin sangat ketat. Kendati begitu Indonesia selalu memimpin, dengan 13-11,15-12, 16-13, dan 17-14. Backhand Greysia Polii yang sangat kuat. Membuat pasangan China kedodoran. Poin menjauh hingga 19-14. Keadaan berubah ketika China meraih empat poin beruntun menjadi 19-18. Namun pada angka 20-18, bola sodokan tanggung dari Chen Qing Chen malah keluar. Set ini ditutup 21-19.
Pada interval pertama gim kedua dibuka langsung dengan 3-1. Smes tajam dan tekanan Indonesia terutama Apriyani membuat benteng kokoh China kocar kacir. Chen Qing Chen beberapa kali melakukan kesalahan di depan net. Poin untuk Indonesia terus diraih.
Pada kedudukan poin 5-2 untuk Indonesia, sebenarnya bola menyentuh kaki kiri Apriyani. Namun, baik wasit, maupun pasangan China tidak ada yang melihatnya, dan permainan terus berjalan. Di interval kedua gim ke dua ini, Indonesia terus memimpin perolahan angka denga 6-2 , 7-2, 7-4, 8-4, 9-6, 10-7 dan 11-7.
Di interval kedua gim kedua dibuka Apriyani dengan smes cepat, buangan dari bola servis flik Jia Yi Fan. Di interval ini pertahanan kuat dari Apriyani membuat Indonesia terus mendominasi dan memimpin perolahan poin. Mulai dari 12-8, 13-9, 15-9, 16-9, 18-10, dan 19-10. Ketika kedudukan ini, China berhasil menambah poin empat beruntun menjadi 19-14. Namun cukup disitu, Indonesia menutup gim ini dengan 21-15. (tim)