Indoposonline.id- Ketenangan dan keluhuran olahraga pencak silat yang sukses menyumbang 14 medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018 terusik dan terendahkan. Tiba-tiba saja insan pencak silat di Tanah Air gaduh dan marah setelah Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut pengusaha nakal dengan istilah pengusaha atau tukang pencak silat.
“Saya sebagai Sekretaris Umum PB IPSI (Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) keberatan atas pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Pak Bahlil Lahadalia itu. Untuk itu saya meminta Pak Bahlil mencabut pernyataannya dan memita maaf kepada warga pencak silat,” kata Sekretaris Umum PB IPSI Erizal Chaniago di Jakarta, Jumat (13/8/2021).
Erizal sangat menyayangkan kenapa Bahlil sebagai seorang menteri merendahkan pencak silat yang merupakan budaya bangsa Indonesia. Selain itu pencak silat merupakan olahraga yang sudah mampu mengangkat nama bangsa dan negara dengan merebut 14 medali emas pada Asian Games 2018.
“Pencak Silat yang selama ini tenang dan adem dibuat gaduh oleh pernyataan Pak Bahlil itu. Sudah ramai di media sosial terutama di grup insan pencak silat mengecam pernyataan yang menyamakan pencak silat dengan pengusaha nakal itu. Mereka marah karena pencak silat tidak dihormati,” ujar Erizal.
Dia mengatakan, kekecewaan dan kemarahan di akar rumput pencak silat itu bisa sukar dihentikan karena anggota pencak silat sangat banyak sekali. Selain itu pencak silat sudah mengakar di berbagai daerah. Bahkan dalam protesnya, para insan pencak silat itu meminta IPSI mensomasi Bahlil.
Lebih lanjut Erizal menyatakan, IPSI akan segera berkirim surat keberatan kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Di pihak lain IPSI juga akan melaporkan masalah ini kepada Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora), Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga.
“Saya sudah menghubungi anggota dewa agar membicarakan masalah ini ke Pak Bahlil. Agar Pak Bahlil ditegur karena ucapannya menyinggung ribuan bahkan juataan warga pencak silat. Tentunya yang ada di dalam dan luar negeri karena pencak silat sudah mendunia,” ucap Erizal.
Erizal menyatakan, masalah ini akan segera dilaporkan kepada Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia. Pihaknya akan mengadakan rapat kilat dulu dengan jajaran pengurus IPSI lainnya. Rapat yang bisa juga dilaksanakan dengan daring itu menurut rencana digelar Sabtu.
“Dalam rapat itu akan dibahas langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menanggapi pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Pak Bahlil Lahadalia yang merendahkan pencak silat itu. Termasuk kemungkin melakukan somasi seperti yang diharapakan warga pencak silat. Setelah itu kami akan laporkan ke Ketua Umum Pak Prabowo untuk meminta arahan,” tuturnya.
Seperti dilansir detik.com, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan diluncurkan sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko oleh Presiden Joko Widodo, untuk tujuan salah satunya meningkatkan transparansi perizinan.
Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa dengan adanya OSS maka para pengusaha nakal, yang diistilahkan Bahlil tukang ‘pencak silat’ atau ‘kungfu’ tidak bisa lagi bermain-main.
“Jadi (OSS) ini memudahkan betul, tidak perlu lagi ketemu-ketemu pejabat terlalu banyak selama dia benar, jangan pengusaha pencak silat. Kalau pengusaha pencak silat, kungfunya banyak pasti harus ketemu karena harus luruskan kungfu-kungfunya itu,” kata Bahlil dalam webinar, Kamis (12/8/2021).
Isti
OSS, lanjut dia ada untuk membantu pengusaha-pengusaha dalam mengurus izin berusaha secara baik dengan memangkas birokrasi, biaya, waktu, dan menciptakan transparansi.
“Kalau pengusaha tukang kungfu nggak bisa barang ini. Nah kita kan tukang kungfu juga dulu, jadi kita tahu. Nah yang baik-baik aja ini barang,” sebutnya.
“Pengusaha yang pencak silatnya banyak wajib kita tahan supaya jangan membuat masalah di negara ini,” lanjut Bahlil.
Dia menerangkan bahwa tidak semua pengusaha itu baik. Pengalamannya memimpin di Kementerian Investasi, para pengusaha ini memiliki kreativitas yang tinggi dalam menghadapi regulasi atau aturan yang ada.
“Kami di Kementerian Investasi ini antara regulasi dan intuisi pencak silatnya (pengusaha) sahabat-sahabat lama saya itu harus berimbang, karena kalau tidak, kreativitas pencak silat ini lebih tinggi daripada regulasi kekinian. Jadi kungfunya itu betul-betul kita harus mampu mendeteksi secara dini,” tambah Bahlil. (bas)