“Kami di kementerian perindustrian terus mendukung pengembangan sustainable fashion sebagai komitmen dalam mendukung circular economy dan pemenuhan terhadap produk serta proses produksi yang ramah lingkungan.
Sustainable fashion sebagai bagian dari industri hijau telah dituangkan dalam peraturan pemerintah no 28 tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang perindustrian serta telah diterapkan atau dituangkan dalam roadmap making Indonesia 4.0 dalam RIPIN dan KIN 2020-2024 dengan fokus pada industri recycle polyester, staple fiber, yang berasal dari plastik botol bekas serta pengembangan renewable dan sustainable fiber rayon, dengan tracable woods, sustainable forestry dan eco-friendly production,” ujar menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Sabtu (21/8/2021).
Sejalan dengan itu, presiden IBCSD Shinta Kamdani berujar, “Sektor tekstil memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dari data kajian ILO, sekitar 4,2 juta orang bekerja di sektor industri ini dan 78 persen di antarannya adalah perempuan . Menurut data dari Kementerian Perindustrian, terdapat 323 perusahaan garmen yang terdaftar di Kementerian Perindustrian, sehingga Indonesia termasuk salah satu negara penghasil tekstil terbesar serta eksportir tekstil dan pakaian jadi terbesar di dunia serta menyumbang PDB dari sektor industri pengolahan non migas sebaesar 6,93%.”