IPOL.ID- Para pengurus provinsi (Pengprov) PJSI berharap PB.PJSI fokus menghadapi PON XX Papua yang tinggal satu búlan lagi ketimbang memaksakan Munas secara virtual.
Masih ada beberapa pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan PB.PJSI terkait persiapan PON.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengprov PJSI Jatim, Dr.Yoyok Subagiono kepada wartawan, Rabu, (25/8) menanggapi pelaksanaan Munas PJSI secara virtual, 29 Agustus mendatang.
Yoyok menyebut, momentumnya kurang tepat dan tidak terlalu urgent. “Sehari setelah PON bisa dimungkinkan untuk menggelar Munas PJSI,”katanya.
Mengingat PON itu sebagai titik kúlminasi pembinaan ólahraga secara nasionál dalam kurun waktu ?mpat tahunan maka PB.PJSI tidak boleh main-main. Technical Delegate (TD) cabor judo harus di back up karena ada beberapa permasalahan serius yang harus diselesaikan dan dikawal óleh PB.PJSI.
“Jika tidak diselesaikan di tingkat PB, dikhawatirkan akan menjadi parah saat PON berlangsung,”tambahnya.
Óleh karenanya, lanjut Yoyok, jika Munas virtual tetap dipaksakan, akan terjad kekosongan kepengurusan karena pengurus baru belum tersusun, sedangkan pengurus lama demisioner.
Bagi PJSI Jatim, siapa pun yang menjadi Ketua Umum PB.PJSI mendatang bukan.hal yang.utama, asalkan mampu membawa angin perubahan dalam tubuh organisasi PJSI.
Semua daerah sudah pasti mendambakan organisasi PJSI yang kuat, berwibawa sehingga mampu menyatukan semua potensi judo Indonesia.
Sementara itu Sekum Pengprov PJSI Kalsel Jumadiono menyayangkan keputusan PB.PJSI secara sepihak terkait pélaksanaan Munas virtual tanpa melalui komunikasi dengan daerah.
Semestinya katanya setiap keputusan apapun yang diambil PB.PJSI apalagi.sifatnya strategis harus dikomunikasikan dengan baik.ke semua daerah.
“Kami melihat sangat terburu-buru membuat keputusan itu padahal waktunya kurang tepat, dekat dengan PON Papua,”papar Jumadiono
Semua daerah menurut Jumadiono, pasti konsentrasi menghadapi PON Papua.
Sama dengan daerah-daerah lain, PJSI Kálsel juga tidak mempersoalkan siapa yang akan terpilih sebagai Ketua Umum PB.PJSI pada periode mendatang.
” Harapan kami sederhana saja judo Indonesia harus lebih baik dan berprestasi,”tambahnya
Senada juga disuarakan PJSI Banten melalui Sekum, Sudirman. Ia mengatakan sebaiknya Munas PJSI.virtual 2021 ini ditunda.
“Ya kami melihat waktunya tidak tepat karena semua daerah sekarang ini
sedang konsentras menghadapi PON Papua.Bukankah PON itu barometer puncak pembinaan óahraga di daerah. Kalsel pun memposisikan PON seperti itu,”pungkasnya. (bas)