IPOL.ID – Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Yudhistira Bambang Soesatyo, anak Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengunjungi Kantor Bupati Indramayu, Jumat (3/9). Kunjungan tersebut, tak lain dalam rangka menyambung tali silaturahmi.
Di sana, Yudhistira Bamsoet disambut hangat oleh Bupati Indramayu, Hajjah Nina Da’i Bachtiar. Pada kesempatan itu, keduanya sekaligus membahas terkait Ketahanan Pangan di tengah pandemi Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Seperti diketahui bahwa pandemi sudah terjadi sejak lebih dari satu tahun terakhir ini. Pandemi berdampak hingga ke sendi-sendi perekonomian rakyat di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Indramayu.
Dalam kesempatan itu, Bupati Indramayu mengucapkan terimakasih atas kunjungan silaturahmi Yudhistira Bambang Soesatyo. Yang juga sangat konsen memiliki kepedulian sosial pada ketahanan pangan nasional.
Bupati Nina mengungkapkan, dirinya salut melihat munculnya sosok anak muda Indonesia milenial yang agamis seperti Yudhistira Bamsoet. Sejurus dengan karier politiknya sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PPP yang kini semakin cemerlang.
“Tentu saja popularitas Yudhistira Bamsoet bisa menyaingi tokoh muda Indonesia lainnya seperti Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming anak Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Puan Maharani anaknya Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri dan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyono, anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” puji Bupati Indramayu, Sabtu (4/9).
Dia menambahkan, sosok tokoh muda Indonesia milineal dan agamis, Yudhistira Bamsoet mampu melihat masa depan Indonesia. Ketahanan pangan bisa diwujudkan dengan pengembangan desa sebagai lumbung pangan.
“Yudhistira adalah politisi muda DPP PPP yang telah berkomitmen dan sangat peduli melihat peluang di desa, sebab perputaran ekonomi yang besar saat ini ada di desa-desa termasuk di bidang pertanian,” tutur Bupati Nina.
Sementara itu, Yudhistira Bamsoet mengatakan, walaupun Indonesia saat ini terdampak ekonomi dalam menghadapi pandemi. Namun diprediksi ke depan Indonesia menjadi salah satu dari lima negara besar di dunia yang mampu bertahan menghadapi pandemi.
“Bahkan Indonesia kedepannya akan menjadi lumbung pangan dunia, bagi negara-negara lainnya yang mengalami krisis pangan akibat terdampak Covid-19,” tutur Yudhistira Bamsoet.
Menurut dia, Indonesia diperkirakan memiliki peluang untuk mengisi kebutuhan pangan. Lantaran sekitar 7,8 miliar orang di dunia diprediksi mengalami krisis pangan akibat Covid-19.
Yang paling terjangkau, Indonesia memenuhi kebutuhan pangan sekitar 4 miliar penduduk dunia. “Sehingga negara kita, tidak hanya memenuhi pangsa pasar 270 juta penduduk dalam negeri, namun juga 4 miliar penduduk berharap Indonesia dapat membantu krisis pangan di dunia,” klaimnya.
“Karena ketahanan pangan ini sebagai bagian dari sistem pertahanan kita,” tambah Yudhistira.
Lebih lanjut dia berharap, pemerintah perlu memberikan perhatian, khususnya terhadap berbagai komoditi pangan, diantaranya yakni petani, pasar-bursa, harga, pergudangan-resi, modal pembayaran dan pinjamanan serta penjaminan-off takers.
“Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka orang tidak perlu ada di kota besar dengan kantor yang megah dan mahal. Karena bisnis masa depan itu tidak lagi butuh karyawan, nantinya kebanyakan orang akan beralih ke desa-desa untuk mengolah pertanian,” pungkasnya. (ibl-msb)